March 29, 2017

MELURUSKAN FAKTA RUMAH SEPARUH INDONESIA SEPARUH MALAYSIA

Tags
Rumah yang diklaim berada di dua negara (dok pribadi)
Jagad media nusantara pernah dihebohkan oleh rumah separuh Indonesia separuh Malaysia. Seperti yang pernah diberitakan berbagai media, rumah kayu ini terbilang sederhana dan unik. Letaknya di pinggiran sungai yang memisahkan dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia.

Pemiliknya adalah warga negara Indonesia asal Sulawesi Selatan. Sekitar 3 meter di samping rumah ini terdapat pos TNI AD pengamanan perbatasan. Di dekat pos itulah terdapat patok perbatasan yakni patok 3 Aji kuning. Nah, kalau ditarik garis lurus menuju patok 4, maka garis tersebut akan memotong rumah berwarna merah putih ini. Sehingga muncullah cerita bahwa ada rumah yang ruang tengahnya Indonesia dapurnya Malaysia.
Baca juga : Sepenggal Cerita “Pulang-pergi”
Secara geografis, rumah yang dibangun tahun 1977 ini terletak di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Pulau Sebatik, Provinsi Kalimantan Utara. Pulau Sebatik sendiri adalah pulau yang dibagi dua oleh Indonesia dan Malaysia. Satu-satunya alat transportasi umum menuju pulau sebatik adalah speedboat.

Penduduk pulau ini, khususnya yang bermukim di Desa Aji Kuning menggunakan dua mata uang dalam bertransaksi sehari-hari. Mereka juga berbelanja ke negara tetangga karena sulitnya akses belanja ke ibu kota kabupaten. Persoalannya adalah jarak dan biaya perjalanan. Saat ini, Desa Aji kuning tidaklah begitu tertinggal seperti desa yang umumnya ada di Indonesia. Bahkan jalan utama desa ini lumayan lebar dan terdiri dari dua jalur.

Anggota TNI bercerita tentang patok 3 (dok pribadi)
Sudah berkali-kali saya mendengar cerita sama. Setiap anggota TNI AD yang saya temui di pos ini bercerita bahwa patok 3 Aji Kuning  masih dalam tahap perundingan. Koordinat patok 3 belum disepakati oleh kedua negara baik itu pihak Indonesia maupun Malaysia. Patok ini terletak di koordinat 4 derajat 9 menit lintang utara.

Padahal, menurut perundingan antara Inggris dan Belanda pada tahun 1891 tentang penentuan batas wilayah, letak patok perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik berada pada koordinat 4 derajat 10 menit lintang utara.

Setelah perundingan pertama tahun 1891, diadakan lagi perundingan kedua pada tahun antara 1912 sampai tahun 1915 tentang tapal batas di wilayah Sebatik. Hasil perundingan itu kembali menghasilkan kesepakatan yang sama dengan perundingan pertama yaitu 4 derajat 10 menit lintang utara.

Patok 3 Aji Kuning (dok pribadi)
Pada waktu kedua negara sudah merdeka, diadakan patroli bersama perbatasan antara Indonesia dan Malaysia tahun 1973. Disinilah ditemukan adanya patok yang melenceng yaitu patok 3 Aji Kuning.

Namun persoalan itu tidak kunjung menemui kata sepakat sampai saat ini. Pemerintah Indonesia berpedoaman pada hasil perjanjian Inggris-Belanda sedangkan pemerintah Malaysia masih bersikukuh pada patok yang sudah tertanam. Patok 3 sebenarnya tidak pernah bergeser sejak perundingan 1891. Kesalahan terjadi karena akurasi alat ukur kala itu.

Cerita tentang rumah separuh Indonesia separuh malaysia ini perlu diluruskan. Karena kalau kita mengikuti hasil perundingan Inggris-Belanda, rumah fenomenal yang ruang tengahnya Indonesia dapurnya Malaysia itu sepenuhnya masih berada di wilayah Indonesia.



Berikut ini adalah video Puisi "Di Tapal Batas Indonesia" oleh Andhika mappasomba. Dibaca di Patok 3 Aji Kuning

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon