June 29, 2017

Model Pembelajaran Berbasis Masalah

foto : wawasanpendidikan.com

Inti dari pembelajaran berbasis masalah adalah guru menghadapkan siswa pada situasi masalah kehidupan nyata (autentik) dan bermakna, memfasilitasi siswa untuk memecahkannya  melalui penyelidikan/ inkuari dan  kerjasama, memfasilitasi dialog dari berbagai segi, merangsang siswa untuk menghasilkan karya pemecahan dan peragaan hasil.
 
Rasional teoritik yang melandasi model ini adalah     teori konstruktivisme Piaget dan Vigotsky, serta teori belajar penemuan dari Bruner. Menurut  teori konstruktivisme pengetahuan tidak dapat ditransfer  dari guru ke siswa seperti menuangkan air dalam gelas, tetapi  siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui proses intra-individual  asimilasi dan akomodasi  (menurut Piaget) dan proses inter-individual atau sosial (menurut Vigotsky).  Menurut Bruner belajar yang sebenarnya terjadi melalui penemuan, sehingga dalam proses pembelajaran hendaknya banyak menciptakan peluang-peluang untuk aktivitas penemuan siswa.

Tujuan yang dapat dikembangkan melalui model  pembelajaran ini adalah keterampilan berfikir dan pemecahan masalah, kinerja dalam menghadapi situasi kehidupan nyata, membentuk pebelajar yang otonom dan mandiri. Sintaks atau langkah-langkah pembelajaran meliputi  5 fase, dengan peranguru pada tiap fase dapat dilihat seperti  pada tabel 2.

Baca Juga


Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan pada model pembelajaran berbasis masalah ini dicirikan oleh  adanya sifat terbuka, proses demokrasi, dan peranan aktif siswa. Keseluruhan proses  diorientasikan  untuk membantu siswa menjadi mandiri, otonom, percaya pada keterampilan intelektual sendiri melalui keterlibatan aktif dalam lingkungan yang berorientasi pada inkuiri terbuka dan bebas mengemukakan pendapat.

Sumber : Materi Pelatihan Guru IPA, disusun Oleh Jumadi

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon