July 22, 2017

Kaidah Penulisan Soal Uraian dan Pilihan Ganda

ilistrasi : freepik.com

Menulis soal bagi seorang guru tidaklah semudah yang dibayangkan. Agar soal yang disusun bermutu baik, maka penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisannya. Kaidah penulisan soal pada postingan kali ini dibagi menjadi dua yaitu soal uraian dan soal pilihan ganda. langsung saja kita simak berikut ini.

Pertama adalah kaidah penulisan soal uraian.

Segi Materi
  1. Soal harus sesuai dengan indikator.
  2. Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan. 
  3. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran.
  4. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas.
Segi Konstruksi
  1. Menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai.
  2. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. 
  3. Setiap soal harus ada pedoman penskorannya.
  4. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi.
Segi Bahasa
  1. Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
  2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). 
  3. Tidak menimbulkan penafsiran ganda.
  4. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. 
  5. Tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik.

Baca Juga


Kedua, kaidah penulisan soal pilihan ganda

Segi Materi
  1. Soal harus sesuai  dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. 
  2. Pengecoh harus bertungsi 
  3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban. 
Segi Konstruksi
  1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas  dan tegas. Artinya, kemampuan/materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap butir soal  hanya mengandung satu persoalan/gagasan 
  2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja.
  3. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
  4. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan yang dimaksud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri.
  5. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi. 
  6. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling  panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban. 
  7. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen.    
  8. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara unit dimaksudkan  untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban.
  9. Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik, atau tabel itu tidak berfungsi.
  10. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.  
  11. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya. 
 Segi Bahasa/budaya
  1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi: a) pemakaian  kalimat: (1) unsur subyek, (2) unsur predikat, (3) anak kalimat; b) pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2) penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan: (1) penulisan huruf, (2) penggunaan tanda baca.
  2. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti warga belajar/peserta didik.
  3. Pilihan jawaban jangan yang mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal.
Demikianlah postingan tentang kaidah penulisan soal uraian dan pilihan ganda. semoga bermanfaat,

Sumber : Modul GP P4TK IPA

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon