July 08, 2017

Perkembangan Kemampuan Intelektual Peserta Didik

foto : maxvalleyschool

1. Kemampuan Intelektual  

Kecerdasan umum (general intelligence) atau kemampuan intelektual merupakan kemampuan mental umum yang mendasari kemampuannya untuk mengatasi kerumitan  kognitif (Gunawan, 2006: 218). 

Kemampuan umum dikaitkan dengan kemampuan untuk pemecahan masalah, berpikir abstrak, keahlian dalam pembelajaran.  Seseorang yang memiliki kemampuan intelektual atau intelegensi yang tinggi akan bertindak efisien dan efektif dalam memecahkan segala persoalan hidupnya (Syaodih, 2007:256).

Kemampuan intelektual merupakan potensi bawaan (potenstial ability),  namun beberapa penilitian menunjukkan dalam perkembangannya dipengaruhi oleh kualitas lingkungan.

2. Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik

Tahap perkembangan berpikir pada masa remaja menurut Piaget (Santrock,2010:56) berada pada tahap berpikir operasional formal. 

Tahap ini ditandai oleh kemampuan berpikir abstrak, Idealistik, dan berpikir lebih logis seperti menyusun rencana dan memecahkan masalah. Tipe pemikirian logis ini disebut juga pemikiran deduktif hipotesis (hypothetical-deductive-reasoning). 

Anak usia 11-15 tahun (SMP) berada pada fase formal operasional, namun banyak peserta didik kemampuan berpikir abstraknya masih terbatas (Santrock, 2010:57).. 

Sedangkan kemampuan intelektualnya mengalami perkembangan yang paling pesat  (terutama bagi remaja yang bersekolah),dan bakat (aptitude) mulai menunjukkan kecenderunan-kecenderungan secara lebih jelas. 

3. Kecerdasan Majemuk 

Menurut Gardner (Syaodih, 2011:95) :tingkat inteligensi atau IQ bukan satu-satunya yang dapat meramalkan keberhasilan seseorang tetapi ada kecerdasan dalam spektrum yang lebih luas yaitu kecerdasan majemuk (multiple intelligent). 

Setiap anak memiliki kecenderungan dari delapan kecerdasan, meskipun memiliki tingkat penguasaan yang berbeda yaitu:  
  • Kecerdasan bahasa (verbal-linguistic intelligence), kecakapan berpikir melalui kata-kata, menggunakan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks 
  • Kecerdasan matematika  –  logis (logical-mathematical intelligence), kecakapan untuk menyelesaikan operasi 
  • Kecerdasan spasial–visual (visual-spatial intelligence), kecakapan berpikir dalam ruang tiga dimensi 
  • Kecerdasan kinestetis atau gerakan fisik (kinesthetic intelligence). Kecakapan melakukan gerakan dan keterampilan-kecekatan fisik 
  • Kecerdasan musik (musical intelligence).  Kecakapan untuk menghasilkan dan menghargai musik, sensitivitas terhadap melodi, ritme, nada, tangga nada, 
  • Kecerdasan hubungan sosial (interpersonal intelligence). Kecakapan memahami dan merespon serta berinteraksi dengan orang lain secara efektif 
  • Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence). Kecakapan memahami diri dan menata kehidupannya sendiri 
  • Kecerdasan  naturalis hakekatnya adalah kecakapan  manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
  • Konsep kecerdasan majemuk bukanlah hal baru, ahli-ahli lain menyebutnya sebagai bakat atau aptitude. 

4. Kreativitas

Setiap orang memiliki potensi kreatif meskipun dalam derajat yang berbeda (DePorter ,2001:293). Kreativitas mengarah ke penciptaan sesuatu yang baru, berbeda, unik, baik itu berbentuk lisan, tulisan, maupun konkret atau abstrak dan  kreativitas timbul dari pemikiran divergen (Hurlock, 1978:5). 

Berpikir divergen mempertimbangkan beberapa jawaban yang mungkin ada untuk suatu masalah. Sedangkan De Bono (1991:8) menyebutnya berpikir lateral, pola berpikir lateral selalu berkaitan dengan ide-ide baru, maka nampak erat kaitannya dengan pola berpikir kreatif. 

Menurut Hurlock (2013:4) bahwa orang yang kreatif tidak selalu memiliki inteligensi yang tinggi, kadang-kadang ditemukan orang yang memiliki bakat kreatifnya tinggi tetapi tingkat kecerdasannya rendah, dan tidak semua orang yang tingkat kecerdasannya tinggi adalah pencipta.

Baca Juga

  • Karakteristik Kreativitas
Beberapa ahli psikologi mengemukakan karakteristik kreativitas, menurut Utami Munandar (Ali, 2014:52) mengemukakan ciri-ciri kreativitas, diantaranya (1) Senang mencari pengalaman baru; (2) Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas sulit; (3) Memiliki inisiatif; (4) Sangat tekun; (4) Cenderung bersikap kritis terhadap orang lain; (6) Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya; (7) Selalu ingin tahu; (8) Pekak atau perasa; (9) Enerjik dan ulet; (10) Menyenangi tugas-tugas yang majemuk; (11) Percaya diri; (12) Memiliki rasa humor: (13)  Memiliki rasa keindahan; (14) Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi. .
  • Kreativitas Remaja
Perkembangan kreativitas berkaitan erat dengan perkembangan kognitif  (Ali, 2014:47. Remaja berada pada tahap operasional formal, sehingga pada masa remaja merupakan tahap yang sangat potensial untuk mengembangkan kreativitas. 

Orangtua dan guru mempunyai peranan yang penting dalam mengembangkan kreativitas,  antara lain cara mendidik yang demokratis dan permisif, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai serta mengutamakan proses daripada hasil.  

5. Cara Mengidentifikasi Kecerdasan Peserta Didik
a.  Pengamatan
Menurut Makmun (2009:56) guru dapat menandai kecerdasan umum peserta didik dengan cara membandingkan  dengan peserta didik lainnya di dalam kelas.
  • Peserta didik yang cenderung selalu lebih cepat dan mudah memahami materi pelajaran dan menyelesaikan tugasnya, dibandingkan dengan teman-temannya, lebih awal dari waktu yang telah ditetapkan (accelarated learning). 
  • Peserta didik yang cenderung selalu mencapai hasil rata-rata  saja dan hanya  dapat  menyelesaikan tugasnya sesuai  batas waktu yang ditetapkan dibandingkan dengan teman-temannya.(average student)
  • Peserta didik yang cenderung selalu memiliki kesulitan dalam memahami materi pelajaran, mencapai hasil yang lebih rendah dari teman-temannya, dan  hampir selalu tidak dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya sesuai batas waktu yang ditetapkan, (slow learners).

Meskipun hasil melalui pengamatan ini hanya bersifat tentatif akan tetapi dapat memberi kontribusi kepada guru untuk melakukan penyesuaian yang memadai terhadap kondisi objektif peserta didiknya.

b.  Analisis Produk 
Produk yang dianalisis adalah Hasil Ulangan/Tes.dan tugas, wawancara, dokumentasi berupa data prestasi belajar, sikap perilaku peserta didik, hasil psikotes bila ada dsb.

Cara-cara  identifikasi  tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk dan bakat (tetapi dilakukan pada bidang studi/keterampilan  tertentu),. serta kreatiivitas. Cara-cara identifikasi tersebut di atas dapat saling melengkapi untuk mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai potensi peserta didik. 

6. Implikasi terhadap Pembelajaran 

Berikut ini adalah hal yang dapat dilakukan guru.
  • Rancang pembelajaran yang sesuai dengan keragaman dalam kemampuan Intelektual, kecerdasan majemuk, kemampuan kognitif, dan kreativitas agar tercapai prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya, termasuk pertimbangkan pemikir operasional konkret yang mungkin masih ada di kelas Anda. 
  • Rancang pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas. 
  • Ciptakan iklim belajar-mengajar yang kondusif untuk memfasilitasi perkembangan pribadi peserta didik secara optimal. 
  • Berikan layanan individual disamping kelompok kepada peserta didik yang sangat cerdas atau yang lambat belajar. 
Sumber : Modul GP SMP PPPPTK IPA 2016

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon