March 04, 2018

Kurang Paham Satuan Fisika Bisa Membuat Masakan Kurang Enak

Tags

Saya sebagai guru fisika merasa resah setelah mendengar percakapan ibu-ibu teman kantor tentang satuan pada resep masakan. 

Menurut salah satu teman, penggunaan satuan ons inilah yang menjadi penyebab mengapa resep masakan di Indonesia selalu kurang pas atau tidak sama dengan resep aslinya. Bisa dilihat dari konversi satuan di google, dimana 1 ons = 28,35 gram. 

Umumnya, kita mengkonversi 1 ons menjadi 100 gram. Ibu saya juga menganut sistem konversi yang sama pada saat masih berdagang kakao di kampung. 

Penggunaan konversi ini bisa dikatakan benar, bisa juga salah. Olehnya itu, kita perlu melihat satuan metriks apa yang digunakan dan seharusnya digunakan di Indonesia.

Pada masa kekuasaan Kaisar Roma Charles The Great atau Charles I, diperkenalkan sistem ukuran imperial yaitu 1 pond/pound = 16 ons/ounce. 

Sistem ini berlaku diseluruh wilayah kekaisaran Roma di Eropa Barat termasuk wilayah inggris, jerman, Italia dan Belanda pada masa kekuasaannya. 

Akan tetapi, pada kenyataannya sistem ini tidak seragam di semua tempat. Setiap tempat menggunakan angka kurang lebih yaitu 1 ons sekitar 30 gram atau 1 pond kurang lebih 480 gram. Sehingga sering menimbulkan masalah dalam perdagangan kala itu.

Barulah pada tahun 1799 di Prancis, diperkenalkan satuan metrik yang menggunakan meter dan kilogram dan menjadi cikal bakal lahirnya Satuan Internasional (SI) yang kita kenal sekarang dan diajarkan di sekolah-sekolah. 

Akan tetapi, pada tahun 1816 Belanda memperkenalkan satuan metriksnya sendiri yang berbeda dengan di Prancis. Mereka menggabungkan sistem satuan imperial dan metriks resmi. Misalnya satuan massa, 1 pond = 1000 gram/1 kg, 1 ons = 100 gram yang kemudian dinamai Sistem Belanda (Deutch Metric).

Deutch metric ini kemudian dihapuskan secara resmi di Belanda pada tahun 1870 dan mulai menggunakan satuan resmi metrik. Penghapusan sistem satuan ini di negeri belanda ternyata tidak sepenuhnya dipahami oleh rakyat belanda pada masa itu. 

Dalam kehidupan sehari-hari, Sistem Belanda ini masih digunakan di pasar tradisional atau berbagai transaksi lainnya. Sampai-sampai Pemerintah Belanda mengeluarkan undang-undang larangan penggunaan satuan imperial pada tahun 1937. 

Akibat penjajahan Belanda di Indonesia, rakyat Indonesia terpengaruh oleh sistem satuan imperial  yang masih berlanjut sampai hari ini.

Bagaimana kebingungan di Indonesia bisa terjadi?

Kebingungan terjadi di Indonesia karena pengucapan “ons” dan “ounce”, “pond” dan “pound” dalam bahasa Indonesia terdengar sama yaitu “ons” dan “pon”. Dalam satuan metrik belanda 1 ons = 100 gram sedangkan Sistem Satuan Internasional 1 ounce (baca : ons) = 28,35 gram. 

Satuan “ons” yang resmi berlaku sebagai Satuan Internasional merujuk pada kata “ounce” Inggris, bukan “ons” dalam satuan Belanda.

Begitu juga dengan “pon” merujuk pada kata “pound” Inggris (1 pound = 453,6 gram/hampir setengah kilogram)bukan “pond” Belanda (1 pond = 1000 gram = 1 kg).

Jadi, sangat perlu di pertegas bahwa satuan resmi yang digunakan di Indonesia adalah Sistem Internasional yakni meter (panjang), kilogram (massa), sekon (waktu), amper (arus listrik), kelvin (suhu), kandela (intensitas cahaya), mole (jumlah zat)sesuai Undang-Undang No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi legal. 

Sayangnya, buku-buku pelajaran di sekolah tidk pernah secara rinci menjelaskan tentang satuan ini.

Jangan khawatir,  selama kesepakatan di Indonesia 1 ons = 100 gram,  tidak akan ada masalah.  Masalah akan muncul jika misalnya kita men-translate resep masakan yang tidak diketahui sistem metriknya. Maka bisa jadi masakan tidak sesuai dengan harapan. 

Semoga tulisan ini menjadi pencerahan dan membantu ibu-ibu yang ingin mencoba resep masakan agar tidak salah dalam pengukurannya.

Dari berbagai sumber

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon