December 27, 2018

Teknik Penyusunan Kisi Kisi Soal untuk Guru

Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi tes. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes. Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal.

Dengan adanya kisi-kisi, penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai
dengan tujuan dan perakit soal akan lebih terarah dalam merakit tes. Bila beberapa penulis soal menggunakan satu kisi-kisi, akan dihasilkan soal-soal yang relatif sama  (paralel) dari tingkat kedalaman dan cakupan materi yang ditanyakan.

Kisi-kisi tes prestasi akademik harus memenuhi persyaratan berikut.

  1. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan. 
  2. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami. 
  3. Indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.

Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi disesuaikan dengan tujuan tes. Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks.

Contoh komponen identitas yang dimasukkan adalah jenis/jenjang sekolah, program studi/jurusan, mata pelajaran, tahun ajaran, kurikulum yang diacu, alokasi waktu, jumlah soal, dan bentuk soal. Komponen-komponen matriks berisi kompetensi dasar yang diambil dari kurikulum, kelas dan semester, materi, indikator, dan nomor soal.

Berikut ini adalah diagram yang menggambarkan proses penjabaran kompetensi dasar (KD) menjadi indikator.



Keterangan diagram : 
Kompetensi dasar  :  Kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah mempelajari materi pelajaran tertentu. KD  ini diambil dari kurikulum.

Materi  :  Materi/konsep  yang harus dikuasai  peserta didik berdasarkan  KD  yang akan diukur. Penentuan materi disesuaikan dengan indikator yang akan disusun.

Indikator  :  Berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk  ketercapaian  KD. Indikator ini yang akan dijadikan acuan dalam  membuat soal.  Indikator dirumuskan sesuai dengan tingkat kompetensi yang akan dicapai dalam KD.

Diagram di atas menunjukkan bahwa seorang  penyusunkisi-kisi  dalam menjabarkan KD menjadi indikator perlu melalui langkah-langkah berikut:

  1. Memilih KD yang akan diukur; 
  2. Menentukan materi; 
  3. Membuat indikator yang mengacu pada  KDdengan memperhatikan materi/konsep yang dipilih.

Karena keterbatasan jumlah soal, kadang-kadang   perlu memilihKD yang esensial. Adapun kriteria pemilihan KD yang esensial adalah:

  • Merupakan  KD  lanjutan/pendalaman dari satu  KD  yang sudah dipelajari sebelumnya. 
  • Merupakan KD penting yang harus dikuasai peserta didik. 
  • Merupakan KD  yang sering diperlukan untuk mempelajari mata pelajaran lain. 
  • Merupakan KD yang berkesinambungan yang terdapat pada semua jenjang kelas. 
  • Merupakan KD yang memiliki nilai terapan  tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Kriteria indikator 

  1. Memuat ciri-ciri KD yang akan diukur. 
  2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur  (satu kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian). 
  3. Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih. 
  4. Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan. 

Komponen-komponen  indikator soal  yang perlu diperhatikan adalah subjek, perilaku yang akan diukur, dan kondisi/konteksnya.

(Sumber : Materi Workshop Puspendik 2016)

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon