June 26, 2019

Tanda Tanda Zonasi Nikah akan Jadi Kenyataan


Zonasi pernikahan sampai hari masih sekedar 'banyolan'. Mungkin kedengaran mengada-ada, tapi kemungkinan ke arah sana ada.

Untuk mengurai kemungkinan itu, mari mulai dari filisofi zonasi: PEMERATAAN. Pemerataan bisa menjadi cikal bakal zonasi nikah. Mengingat  UANG PANAIK yang meningkat secara eksponensial. Semakin hari semakin tinggi. Hasilnya, hanya orang mapan finansial yang sanggup menikah. kira-kira itu yang akan terjadi nanti, jika dibiarkan.

Jika peningkatan uang panaik tidak terkendali, pemerintah tentu takkan tinggal diam atas kekacauan itu. Pemerintah harus mengambil langkah radikal seperti zonasi sekolah saat ini. Tidak boleh ada logika "pasar bebas" dalam cita-cita pemerataan. Semua harus diatur agar tak ada gadis desa yang direbut orang-orang kota kaya, apalagi laki-laki kaya dan bajingan. menjengkelkan.

Baca Juga



Langkah teknis paling mungkin dari zonasi nikah adalah laki-laki harus menerima perempuan dalam zonanya. Laki-laki yang menyeleksi zona, bukan perempuan. Alasannya, karena jumlah perempuan dominan lebih banyak dari laki-laki.

Keuntungannya, perempuan bisa sedikit mengurangi anggaran make-up, apalagi yang bertetangga dengan laki-laki ganteng. Keuntungannya lagi adalah tak perlu habis-habis pulsa data video call, toh jodohnya sudah jelas sejak lahir.

Tidak ada lagi gadis-gadis operasi plastik sana-sini. Toh nikahnya tetap sama tetangga, secantik apapun dia. Kompetisi tak diperlukan. Laki-lakipun tak perlu di-akreditasi karena sudah jelas "pegangan hidupnya". Berilah hukuman bagi laki-laki yang meng-akreditasi dirinya. Seperti sekolah yang mengaku mendukung pemerataan tapi memajang di gerbang dan kop surat AKREDITASI A, bede.

Lalu bagaimana dengan cinta?

Percayalah, cinta akan beradaptasi dengan zonasi. Seperti zaman dulu, saat transportasi dan komunikasi belum lancar. Orang menikah dengan sekampung atau keluarganya saja. Jikapun ada yang keluar kampung, itu semacam jalur prestasi.
Cinta akan kembali ke hakikinya, sebelum beradaptasi mengikuti perkembangan komunikasi dulu.

Tak usah protes kalau kebijakan zonasi nikah betul-betul diberlakukan. Itu lebih baik dari pada saat ini. Mungkin kalian tidak sadar, saat ini menikah di-zonasi berdasarkan kelas ekonomi. "Jalur prestasi" dimana si kaya menikahi si miskin hanya 0.000001 % kemungkinannya. Kecuali drama korea, banyak sekali, tapi itu fiksi.

"Wahai anak muda, lawanlah kenaikan Uang Panaik. Kalau tidak, Zonasi Nikah akan benar-benar nyata."😂

#wangsitmalamkamis

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon